Rano Karno (lahir di Jakarta, 08 Oktober 1960 ; umur 53 tahun) adalah seorang aktor Indonesia yang terkenal sebagai "Si Doel" dalam film sinetron Si Doel Anak Sekolahan. Ayahnya adalah seorang aktor kawakan, Soekarno M. Noer. Selain itu dia juga mempunyai saudara kandung yang juga turut bermain film seperti Tino Karno dan Suti Karno. Ia pernah diwacanakan menjadi pendamping Fauzi Bowo sebagai wakil gubernur dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta tahun 2007. Pada Maret 2008, ia menjadi Wakil Bupati Tangerang untuk periode 2008-2013. Namun tanggal 19 Desember 2011, ia menggundurkan diri dari jabatannya Wakil Bupati Tangerang, karena ia terpilih sebagai Wakil Gubernur Banten mendampingi gubernur terpilih Ratu Atut Chosiyah periode 2012-2017
Karier di dunia hiburan
Sejak umur sembilan tahun, Rano sudah diajak ayahnya membintangi film Lewat Tengah Malam, memerankan tokoh anak. Namanya mulai dikenal lewat film Si Doel Anak Betawi (1972) karya Sjuman Djaja yang diangkat dari cerita Aman Datoek Madjoindo. Dalam film itu, putra ketiga dari enam bersaudara pasangan Soekarno M. Noer (Minang) dan Istiarti M Noer (Jawa) berperan sebagai pemeran utama. Sejak itu, prestasinya pun mulai kelihatan. Lewat film Rio Anakku (1973), Rano memperoleh penghargaan Aktor Harapan I PWI Jaya (1974). Kemudian, dalam Festifal Film Asia 1974 di Taipei, Taiwan, ia meraih hadiah The Best Child Actor. Selanjutnya ia mendapat peranan-peranan dewasa lewat film Wajah Tiga Perempuan (1976),Suci Sang Primadona (1977), Gita Cinta dari SMA (1979). Untuk mendukung niatnya terjun ke dunia film, Rano pun belajar akting di East West Player, Amerika Serikat.
Ketika industri film Indonesia 'pingsan', Rano beralih ke Sinetron. Si Doel Anak Sekolahan adalah sinetron paling monumental yang digarapnya bersama saudara-saudaranya dalam Karno's Film. Dalam sinetron itu, di samping menjadi sutradara, penulis cerita dan skenario, Rano juga ikut main menjadi Si Doel. Selain serial Si Doel Anak Sekolahan 1-6, PT Karnos Film juga menghasilkan sinetron Kembang Ilalang dan Usaha Gawat Darurat
Rano juga pernah terjun ke dunia tarik suara. Album perdananya, Yang Sangat Kusayang terhitung cukup laku di pasaran.
Pada tahun 2011, Rano Karno bersiap membuat sebuah film tentang kebudayaan Cina-Indonesia berjudul Barongsai Terakhir berdasarkan novel yang ditulisnya. Film ini akan menggambarkan Sejarah Kebudayaan Etnis (Cina). Pada malam takbiran 2011 ditayangkan FTV yang berjudul Si Doel Anak Pinggiran di stasiun televisi RCTI.
Karier politik
Di awal tahun 2007, Rano pernah berpamitan kepada insan film nasional, untuk lebih berkonsentrasi dalam 'karier baru'-nya sebagai Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta. Namun pertengahan 2007, muncul iklan keluarga Si Doel yang mendukung Fauzi Bowo. Hal ini sempat memunculkan rumor bahwa Rano mundur dari kancah Pilkada DKI setelah menerima uang miliaran rupiah dari Fauzi Bowo. Meski hal itu akhirnya ditepis oleh kedua pihak.
Rano kembali mengejutkan publik di penghujung 2007 dengan menyatakan bahwa dirinya telah ditetapkan sebagai Calon Wakil Bupati (Cawabup) Tangerang sesuai dengan keputusan partai pendukung untuk mendampingi Calon Bupati Ismet Iskandar pada Pilkada Tangerang 2008 Pasangan ini kemudian terpilih sebagai pemenang dan Rano menjadi Wakil Bupati Tangerang untuk periode 2008-2013.
Pada tahun 2011, Rano mencalonkan diri menjadi Calon Wakil Gubernur Banten mendampingi Ratu Atut Chosiyah (Gubernur Banten periode 2007-2011). dan berdasarka hasil perhitungan yang diumumkan oleh KPUD Banten pada tanggal 30 Oktober 2011, dipastikan pasangan Ratu Atut Chosiyah dan Rano Karno memenangkan hasil pilkada banten. Pasangan Atut-Rano Karno mengalahkan pasangan nomor urut 2 Wahidin Halim-Irna Nurulita dan nomor urut 3 Jazuli Juwaeni-Makmun Muzzaki
Kehidupan pribadi dan sosial
Rano menikah dengan Dewi Indriati pada 8 Februari 1988 dan mengadopsi 2 orang anak, Raka Widyarma dan Deanti Rakasiwi. Sebelumnya Rano pernah menikah dan berakhir dengan perceraian setelah 2 tahun.
Rano Karno pernah diangkat sebagai duta khusus Indonesia dalam bidang pendidikan oleh UNICEF, sebuah badan di PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) yang bergerak dalam bidang pendidikan. Rano bisa menjadi duta UNICEF dari Indonesia, setelah direkomendasikan oleh Prof Dr Emil Salim, Mantan Menteri Kesehatan (alm) Prof. Dr. Adhyatma, Ibu Prof. Singgih, Ibu Prof Murprawoto.
Filmografi
Karier di dunia hiburan
Sejak umur sembilan tahun, Rano sudah diajak ayahnya membintangi film Lewat Tengah Malam, memerankan tokoh anak. Namanya mulai dikenal lewat film Si Doel Anak Betawi (1972) karya Sjuman Djaja yang diangkat dari cerita Aman Datoek Madjoindo. Dalam film itu, putra ketiga dari enam bersaudara pasangan Soekarno M. Noer (Minang) dan Istiarti M Noer (Jawa) berperan sebagai pemeran utama. Sejak itu, prestasinya pun mulai kelihatan. Lewat film Rio Anakku (1973), Rano memperoleh penghargaan Aktor Harapan I PWI Jaya (1974). Kemudian, dalam Festifal Film Asia 1974 di Taipei, Taiwan, ia meraih hadiah The Best Child Actor. Selanjutnya ia mendapat peranan-peranan dewasa lewat film Wajah Tiga Perempuan (1976),Suci Sang Primadona (1977), Gita Cinta dari SMA (1979). Untuk mendukung niatnya terjun ke dunia film, Rano pun belajar akting di East West Player, Amerika Serikat.
Ketika industri film Indonesia 'pingsan', Rano beralih ke Sinetron. Si Doel Anak Sekolahan adalah sinetron paling monumental yang digarapnya bersama saudara-saudaranya dalam Karno's Film. Dalam sinetron itu, di samping menjadi sutradara, penulis cerita dan skenario, Rano juga ikut main menjadi Si Doel. Selain serial Si Doel Anak Sekolahan 1-6, PT Karnos Film juga menghasilkan sinetron Kembang Ilalang dan Usaha Gawat Darurat
Rano juga pernah terjun ke dunia tarik suara. Album perdananya, Yang Sangat Kusayang terhitung cukup laku di pasaran.
Pada tahun 2011, Rano Karno bersiap membuat sebuah film tentang kebudayaan Cina-Indonesia berjudul Barongsai Terakhir berdasarkan novel yang ditulisnya. Film ini akan menggambarkan Sejarah Kebudayaan Etnis (Cina). Pada malam takbiran 2011 ditayangkan FTV yang berjudul Si Doel Anak Pinggiran di stasiun televisi RCTI.
Karier politik
Di awal tahun 2007, Rano pernah berpamitan kepada insan film nasional, untuk lebih berkonsentrasi dalam 'karier baru'-nya sebagai Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta. Namun pertengahan 2007, muncul iklan keluarga Si Doel yang mendukung Fauzi Bowo. Hal ini sempat memunculkan rumor bahwa Rano mundur dari kancah Pilkada DKI setelah menerima uang miliaran rupiah dari Fauzi Bowo. Meski hal itu akhirnya ditepis oleh kedua pihak.
Rano kembali mengejutkan publik di penghujung 2007 dengan menyatakan bahwa dirinya telah ditetapkan sebagai Calon Wakil Bupati (Cawabup) Tangerang sesuai dengan keputusan partai pendukung untuk mendampingi Calon Bupati Ismet Iskandar pada Pilkada Tangerang 2008 Pasangan ini kemudian terpilih sebagai pemenang dan Rano menjadi Wakil Bupati Tangerang untuk periode 2008-2013.
Pada tahun 2011, Rano mencalonkan diri menjadi Calon Wakil Gubernur Banten mendampingi Ratu Atut Chosiyah (Gubernur Banten periode 2007-2011). dan berdasarka hasil perhitungan yang diumumkan oleh KPUD Banten pada tanggal 30 Oktober 2011, dipastikan pasangan Ratu Atut Chosiyah dan Rano Karno memenangkan hasil pilkada banten. Pasangan Atut-Rano Karno mengalahkan pasangan nomor urut 2 Wahidin Halim-Irna Nurulita dan nomor urut 3 Jazuli Juwaeni-Makmun Muzzaki
Kehidupan pribadi dan sosial
Rano menikah dengan Dewi Indriati pada 8 Februari 1988 dan mengadopsi 2 orang anak, Raka Widyarma dan Deanti Rakasiwi. Sebelumnya Rano pernah menikah dan berakhir dengan perceraian setelah 2 tahun.
Rano Karno pernah diangkat sebagai duta khusus Indonesia dalam bidang pendidikan oleh UNICEF, sebuah badan di PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) yang bergerak dalam bidang pendidikan. Rano bisa menjadi duta UNICEF dari Indonesia, setelah direkomendasikan oleh Prof Dr Emil Salim, Mantan Menteri Kesehatan (alm) Prof. Dr. Adhyatma, Ibu Prof. Singgih, Ibu Prof Murprawoto.
Filmografi
- Lingkaran Setan (1972)
- Si Doel Anak Betawi (1973)
- Yatim (1973)
- Rio Anakku (1973)
- Di Mana Kau Ibu (1973)
- Si Rano (1973)
- Romi dan Juli (1974)
- Jangan Biarkan Mereka Lapar (1974)
- Perawan Malam ternoda (1974)
- Anak Bintang (1974)
- Ratapan Si Miskin (1974)
- Romy dan Yuli(1974)
- Senyum Dipagi Bulan September (1974)
- Senyum dan Tangis (1974)
- Sebelum Usia 17 (1975)
- Tragedi Tante Sex (1976)
- Wajah Tiga Perempuan (1976)
- Semau Gue (1977)
- Suci Sang Primadona (1977)
- Musim Bercinta (1978)
- Pelajaran Cinta (1979)
- Anak-Anak Buangan (1979)
- Buah Terlarang (1979)
- Gita Cinta dari SMA (1979)
- Remaja di Lampu Merah (1979)
- Puspa Indah Taman Hati (1979)
- Remaja-Remaja (1979)
- Nikmatnya Cinta (1980)
- Roman Picisan (1980)
- Selamat Tinggal Masa Remaja (1980)
- Selamat Tinggal Duka (1980)
- Kembang Semusim (1980)
- Nostalgia di SMA (1980)
- Tempatmu di Sisiku (1980)
- Yang Kembali Bersemi (1980)
- Kisah Cinta Tommi dan Jerri (1980)
- Kau Tercipta Untukku (1980)
- Aladin dan Lampu Wasiat (1980)
- Senyummu Adalah Tangisku (1980)
- Bunga Cinta Kasih (1981)
- Mawar Cinta Berduri Duka (1981)
- Detik-Detik Cinta Menyentuh (1981)
- Dalam Lingkaran Cinta (1981)
- Yang (1984)
- Asmara Di Balik Pintu (1984)
- Untukmu Kuserahkan Segalanya (1984)
- Ranjau-Ranjau Cinta (1985)
- Tak Ingin Sendiri (1985)
- Kidung Cinta (1985)
- Yang Masih di Bawah Umur (1985)
- Pertunangan (1985)
- Anak-Anak Malam (1986)
- Merangkul Langit (1986)
- Di Dadaku Ada Cinta (1986)
- Opera Jakarta (1986)
- Blauw Bloed (1986)
- Bilur-Bilur Penyesalan (1987)
- Arini, Masih Ada Kereta Yang Lewat (1987)
- Macan Kampus (1987)
- Dia Bukan Bayiku (1988)
- Arini II (1988)
- Sumpah Keramat (1988)
- Adikku Kekasiku (1989)
- Taksi (1990)
- Perasaan Perempuan (1990)
- Suamiku Sayang (1990)
- Sejak Cinta Diciptakan (1990)
- Pagar Ayu (1990)
- Taksi Juga (1991)
- Bernafas dalam Lumpur (1991)
- Perawan Metropolitan (1991)
- Sekretaris (1991)
- Kuberikan Segalanya (1992)
- Selembut Wajah Anggun (1992)
- Kembali Lagi (1993)
- Si Jago Merah (2008)
- Satu Jam Saja (2010)
Penghargaan Khusus
- Penghargaan Surjosoemanto dari BP2N (Dewan Film Nasional) 1997
- Nominasi FFI: Yang (1984), Ranjau-Ranjau Cinta (1985), Arini I (1987), Arini II (1989), Kuberikan Segalanya (1992)
- Aktor Utama Terbaik dalam Taksi FFI 1991
- Pemain Cilik Terbaik FFI 1974 di Surabaya
- Best Child Actor FFA 1974 di Taiwan lewat film Rio Anakku (1973)
- Aktor Harapan I Pemilihan Best Actor/Actrees PWI 1974
Itu lah Tentang Rano Karno Terima Kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar